Gencatan Senjata

Bisa dimaklumi kenapa israel tidak siap gencatan senjata dengan syarat seluruh pintu perbatasan Gaza dibuka, embargo dicabut secara menyeluruh dan bandara Gaza dan pelabuhan laut dibiarkan untuk beroperasi.

Itu sama saja dengan mengizinkan Hamas untuk memperkuat dirinya dengan segala hal yang dibutuhkan untuk perang. Sedangkan dalam kondisi diembargo saja israel minta ampun menghadapi kekuatan senjata dan tentara Hamas, tidak bisa dibayangkan bila bantuan dari dunia luar bebas keluar masuk Gaza.

Rakyat muslim sejati yang miskin nan melarat di Sabang sampai Merauke pun akan rela lebih mengencangkan lagi ikat pinggang mereka demi mengirimkan dana buat saudaranya di bumi Aqsha sana.

Preman-preman tuak seperti cerita saya beberapa hari yang lalu pun akan gatal kakinya untuk berangkat ke Palestina demi menebus dosa-dasanya dengan menggapai syahid. Mata mereka tidak akan bisa tidur karena merindukan surga.

Demi mencegah itu semua, israel pun menggunakan kaedah “akhafudh dhararain” (mengambil mudharat / bahaya yang lebih ringan) sekalipun pahitnya luar biasa.

Tentu saja Netanyahu sangat merasa bersyukur pernah mendapatkan kaedah itu dari tetangganya Mesir, yang pernah lebih dulu menerapkan teori itu.

Sama-sama kita saksikan sembari terus mengirimkan do’a, sejauh mana daya tahan negara yang katanya punya senjata tercanggih di dunia dalam menghadapi gempuran-gempuran senjata Hamas.

NB: Lagi mengimpikan berangkat habis subuh di pagi Jum’at menuju Aqsha, dan shalat Jum’at di sana. Malamnya sudah berada di Cairo lagi .

Ya Rabb……!!

Ya Allah, merdekakan mesjid Aqsha selagi kami masih hidup.

About zulfiakmal

Dosen Sekolah Tinggi Agama Islam Pengembangan Ilmu Al Qur'an Sumatra Barat pengampu mata kuliah Tafsir dan Ulumul Qur'an. Alumni Universitas Al Azhar Cairo jurusan Tafsir.
This entry was posted in Palestina. Bookmark the permalink.

1 Response to Gencatan Senjata

Leave a comment