Category Archives: Khawatir 2

Merasa Jadi Tamu Allah

Kita merasa jadi tamu Allah ketika haji dan umrah ke Masjidil Haram di Makkah. Tapi kita tidak merasa sebagai tamu Allah ketika 5 kali sehari semalam Dia panggil untuk menunaikan ibadah shalat berjama’ah di rumah-Nya. Hingga kita santai saja tidak … Continue reading

Posted in Khawatir 2 | 1 Comment

Membangun Ulama

Banyak yang punya kemauan dengan hartanya yang banyak untuk membangun masjid yang megah. Namun hampir tidak ada yang punya keingingan membangun “seorang ulama yang berilmu luas” dengan hartanya. Padahal masjid yang megah tidak lah terlalu berarti bila tidak disinari dengan … Continue reading

Posted in Khawatir 2 | 1 Comment

Sedekah Tepat Sasaran

Dalam masalah sedekah, infaq dan waqaf, sebagian pemahaman saya berbeda dengan pemahaman ustadz-ustadz yang lain. Ada yang mengatakan bahwa bila kita bersedekah untuk memberi makan orang miskin pahalanya cuma sekali itu. Habis energi makanan di tubuhnya, maka habis pulalah pahalanya. … Continue reading

Posted in Khawatir 2 | 1 Comment

Di Bawah Telunjuk

Tidak heranlah bila suatu bangsa yang hidup di bawah isyarat telunjuk bangsa lain, tindakan-tindakannya lucu yang tidak lucu. Bikin ketawa geram. Yang tidak patut dikerjakan malah dikerjakan. Yang seharusnya dikerjakan justru tidak dikerjakan. Bila pemegang kebijaksanaan yang akan mengayomi rakyat … Continue reading

Posted in Khawatir 2 | Leave a comment

Yang Akan Dicatat Sejarah

Hanya orang-orang istiqamah yang akan dicatat oleh tinta emas sejarah. Adapun yang plin-plan dan berjatuhan akan terbuang ke dalam tong sampah peradapan, walaupun ketika hidup merasa berjaya dan hebat

Posted in Khawatir 2 | 1 Comment